Rabu, 15 Juni 2011

Cara Mudah Memulai Bisnis

Untuk memulai usaha atau bisnis janganlah menunggu kondisi yang ideal. Modal yang cukup, lokasi yang strategis, karyawan yang cakap, waktu yang luang untuk memulai bisnis adalah kondisi yang ideal. Dan untuk mendapatkan semuanya dalam waktu yang bersamaan tentu butuh pengorbanan yang lebih besar.
Apalagi bagi kita-kita yang masih berstatus sebagai karyawan di tempat lain, menunggu kondisi ideal bisa menjadi pilihan yang sulit.
Salah satu pilihan bagi seorang karyawan untuk memiliki bisnis sendiri adalah membuka usaha sambilan. Sehingga kita bisa tetap bekerja dan mendapatkan gaji. Dan kita berusaha mendapatkan tambahan penghasilan lewat usaha yang kita rintis.
Membuka usaha sambilan bisa menjadi pilihan yang menyenangkan kalau kita bisa menentukan jenis usaha dan skala usaha sesuai minat dan kemampuan kita. Kalau memang kita punya kondisi yang ideal, pilihan untuk membuka perusahaan, membuka toko, atau mengambil franchise adalah pilihan yang tepat.
Tapi bagi yang belum berani untuk mengambil resiko dengan membuka toko sendiri, ada satu pilihan yang mudah untuk segera memulai usaha, yaitu dengan sistem KONSINYASI.
Dengan sistem konsinyasi kita menitipkan barang dagangan kita ke toko, kios, atau minimarket / supermarket orang lain. Kita tidak perlu memiliki toko sendiri dan tidak perlu memiliki karyawan sendiri. Jelas akan menghemat banyak biaya. Kita hanya perlu menanamkan modal pada barang dagangan dan investasi waktu plus tenaga untuk menawarkan ke toko orang lain. Barangnyapun tidak harus buatan sendiri, bisa barang yang kita beli grosiran kemudian kita titipkan ke beberapa toko.
Kesepakatan Konsinyasi bisa fleksibel, untuk toko-toko kecil seperti kios kami, cukup dilakukan secara kekeluargaan / musyawarah mufakat dan dengan kesepakatan yang lebih mudah. Berapa barang yang ditaruh, berapa harganya, kapan mau dicek, kapan dilakukan pembayaran, dan kesepakatan lain dibicarakan bersama dan setelah deal atau kedua pihak sepakat maka Konsinyasi bisa dijalankan. Ada baiknya kesepakatan ini dilakukan secara tertulis (dan memang seharusnya tertulis) meskipun dalam format yang sederhana, sehingga jika ada perselisihan, sudah ada pedomannya.
Untuk menitipkan barang ke perusahaan yang sudah besar (minimarket atau supermarket) tentu persyaratannya lebih ketat. Pihak supermarket sudah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Pengalaman di kios kami (Kios Addina), setelah terlihat tokonya hidup (banyak pelanggan dan banyak transaksi), ternyata banyak yang datang menawarkan konsinyasi. Awalnya kami sangat berhati-hati, ada rasa khawatir barangnya nanti tidak laku. Tapi Alhamdulillah banyak barang konsinyasi yang berhasil terjual di kios kami.
Barang yang ditawarkan ke Kios kami juga beragam. Awalnya hanya jilbab dan produk serupa, kemudian ada yang menawarkan minyak wangi, dan bahkan sekarang ada yang menitipkan tas wanita. Para pemilik barang yang menitipkan di kios kami, secara berkala mengecek barangya laku atau belum, perlu ditambah atau belum. Kadang juga cukup dilakukan dengan SMS dan jika sudah laku, pemilik barang datang ke kios kami untuk menerima pembayaran barangnya yang laku.
Terus bagaimana kalau barang tidak laku? Pemilik barang biasanya menukar dengan barang lain dan mungkin barang yang tidak lakuk di kios kami bisa dan mungkin sekali laku di tempat lain. Jadi kalau mau menitipkan barang konsinyasi sebaiknya jangan hanya ke satu toko. Kalau bisa menitipkan barang ke banyak toko, sama saja kita punya toko banyak tanpa harus sewa toko, tanpa harus membayar karyawan, dan uangpun mengalir…

Memulai Usaha Sendiri

JAKARTA-Peluang usaha seringkali dilihat sebagai peluang yang sesaat. Tak heran jika wirausahawan model begini tak langgeng dalam menjalankan bisnisnya. Padahal peluang tersebut jika dipelihara dengan manajemen standar, pasti sukses. Apa yang harus dilakukan pebisnis pemula jika melihat peluang tersebut dan bagaimana mengelola kesempatan tersebut agar bisa membawa kesejahteraan yang langgeng? Berikut ini ada baiknya mencermati tips tentang memulai usaha sendiri.
Langkah awal mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started. Pemimpinlah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk. Begitu juga dengan cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata tidak bisa ataupun tidak mungkin.
Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa sulit. Enthusiaatism and Persistence: Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
Ambillah risiko. Berani mengambil risiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap risiko yang akan diambil. Sebuah risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan seorang entrepreneur (wirausaha) dengan manajer. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manajer dibutuhkan dalam mengatur perusahaan yang telah maju.

Langkah Terpenting
Carilah nasihat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Entrepreneur selalu mencari nasihat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera keenamnya. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengambangkan usaha pada fase itu.
Langkah terpenting adalah menumbuhkan ethos kerja keras. Langkah ini sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard work and smart work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua kesuksesan butuh workaholics di langkah awalnya. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya. Pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bisnisnya.
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kualitas yang sama, orang membeli dari temannya. Pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasihat, membantu dan menolong pada masa sulit.
Jika mengalami kegagalan, hadapi kegagalan itu. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk memperkuat dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha. Setiap usaha selalu akan mempunyai risiko kegagalan dan bila itu, bersiaplah dan hadapilah! Jika Anda sudah siap memulai usaha, lakukanlah sekarang juga. Put
uskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita. (tot)

Resep Masakan - Ayam Goreng Kalasan


Resep Masakan - Ayam Goreng Kalasan

Bahan:

  • 1 ekor ayam ukuran sedang
  • 500 cc air kelapa
  • 1/2 sdk teh soda kue
  • 5 siung bawang putih, dihaluskan
  • garam
  • minyak goreng
Cara memasak:
  • Bersihkan ayam kemudian belah menjadi 2
  • Campurkan air kelapa, soda kue, garam, bawang putih dan kemudian rebus bersama dengan ayam hingga airnya kering.
  • Tiriskan
  • Panaskan minyak goreng dan goreng ayam hingga kecoklatan.
Untuk sambal:
  • 100 gr cabe merah
  • 4 butir bawang merah
  • 1 bh tomat masak
  • 1 sdk teh garam
  • 1 sdk makan gula pasir
  • 6 sdk makan air kaldu
  • 5 sdk minyak goreng
Cara membuat:
  • Rebus cabe, bawang merah dan tomat sebentar, kemudian haluskan.
  • Tambahkan sedikit garam, gula, air kaldu da minyak
  • Masak diatas api sedang sampai minyaknya keluar.
  • Angkat dan hidangkan bersama dengan ayam yang telah digoreng tadi

Senin, 13 Juni 2011

MANAJEMEN KEUANGAN WIRAUSAHA

  • Manajemen Keuangan ialah cara mengelola sumber-sumber dana dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif dan efisien dalam suatu kegiatan usaha atau bisnis.
  • Tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimalkan “keuntungan” melalui perencanaan dan pengelolaan keuangan secara sistemik.
  • “Keuntungan” merupakan nilai lebih yang diperoleh melalui operasi usaha, baik dalam bentuk material (uang, asset, dll) maupun non material (knowledge, skill, experience, dll).
  • Manajemen Keuangan Usaha Wirausaha adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan.
  • Manajemen keuangan wirausaha harus lebih simple, sederhana dan aplikatif, namun tetap dalam ketentuan yang standart dan lazim.
  • Manajemen keuangan wirausaha perlu mempertimbangkan karakternya yang memiliki kecepatan perputaran dan jenis usaha yang relatif sederhana (baik dalam skala usaha maupun SDMnya).
I .IDENTIFIKASI BIAYA-BIAYA
  1. Biaya merupakan pengeluaran guna memperoleh manfaat.
  2. Setiap biaya adalah pengeluaran
  3. Ada juga pengeluaran yang tidak mendatangkan manfaat
A). BIAYA BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN
  1. Biaya Investasi
  2. Biaya Modal Kerja
B). BIAYA BERDASARKAN KETERKAITAN DENGAN PRODUK YANG DIHASILKAN
  1. Biaya tetap
  2. Biaya variabel
II. PROYEKSI PENDAPATAN
Sebagai hasil dari perhitungan proyeksi dan harga jual diperoleh proyeksi penerimaan pendapatan/penjualan selama jangka waktu usaha.
Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor Telur Asin
No Produk Volume Harga Jual Penjualan 1 Bulan Penjualan 1 Tahun
1 Telur Asin 150.000 800 120.000.000 1.440.000.000
  TOTAL     120.000.000 1.440.000.000
Biasanya produksi belum mencapai optimum pada tahun-tahun pertama. Khususnya untuk proyek atau usaha yang baru.
Tahun Kapasitas Produksi (%) Volume Penjualan (Ton) Nilai Penjualan (Rp)
Tahun 0 0    
Tahun 1 60 369 18.432.000
Tahun 2 80 1.106 55.296.000
Tahun 3 100 1.835 96.768.000
Tahun 4 100 1.949 147.456.000
Tahun 5 100 1.935 96.768.000
III. SUMBER DANA
  1. Dana modal sendiri
    Berasal dari pemrakarsa/pemilik proyek, investor lain maupun penyertaan dari modal ventura.
  2. Pinjaman dari Pihak Ketiga
    Berasal dari bank, lembaga keuangan non bank atau suplier. Pinjaman yang diberikan akan menimbulkan beban bunga. Pinjaman dari bank umumnya tidak lebih dari 65% dari kebutuhan riil.
Catatan :
Cara perhitungan besarnya pinjaman yang pantas dijelaskan kemudian setelah pembahasan keadaan keuangan (neraca dan R/L) usaha.
Sumber Dana :
  • MODAL SENDIRI :
    Pemilik tunggal usaha terbebas daro berbagai pembiayaan.
  • MODAL KERJASAMA :
    - melibatkan pihak lain (pribadi/badan usaha) menjadi pemegang saham
    - membagi resiko bisni dengan pihak lain
    - disiplin penggunaan dana dan operasi usaha
    - berbagai keutntungan
    - Berbagai pembagian tugas wewenang
  • MODAL PINJAMAN :
    - lembaga perbankan
    - Modal Ventura
    - Koperasi
    - Multifinance
IV. KEADAAN KEUANGAN USAHA
Tiga Laporan Keuangan Utama :
  1. NERACA
    Neraca adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Komponen neraca :
    - Aktiva (kekayaan.harta)
    - Kewajiban (utang)
    - Modal (Ekuitas)
    Kekayaan = Kewajiban + Modal
    Net asset = Dana Pemilik
    Total Asset = Passiva + Dana Pemilik
  2. LAPORAN LABA RUGI
    - Laporan rugi laba menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu.
    - Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan
    - Komponen laba/rugi :
    a). Pendapatan
    b). Biaya
  3. LAPORAN ARUS KAS
    Daftar yang menggambarkan arus penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu yang digunakan sebagai alat perencanaan, pengelolaan dan pengendalian likuiditas perusahaan.
    Komponen utama dalam arus kas :
    a). Arus Kas Operasi : segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam penentuan laba bersih
    b). Arus kas Investasi : transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva yang tidak untuk dijual kembali
    c). Arus Kas Pendanaan : transaksi yang berkaitan dengan kas didapatkan atau dikembalikan kepada pemilik modal atau kreditor
Beberapa kesukaran umum manajemen kas :
  1. Pengawasan inter yang buruk
  2. Perencanaan kas yang kurang, apabila tidak mampu memperrkirakan kebutuhan kas, maka akan berisiko kas minus saat operasi
  3. Penyimpanan/pengalokasian dana yang tidak tepat, misal karena memiliki kas banyak
  4. Kewalahan memberikan putang dan tidak mampu mengendalikan tagihan
  5. Kelemahan mengendalikan biaya-biaya
V. EVALUASI KEMAMPUAN FINANSIAL
  1. Kemampuan memnuhi kewajiban finansial kepada pihak ketiga
  2. Kemampuan menghasilkan laba
  3. Evaluasi perputaran usaha
  4. Break even point
  5. Kriteria kelayakan investasi

Mengelola Keuangan Dengan Baik

Apakah Anda dan pasangan Anda sering bertengkar karena masalah keuangan? Apakah Anda sering berbeda dalam memanfaatkan pendapatan keluarga? Apakah Anda berharap bahwa pasangan Anda bukan seorang yang pemboros bila berbelanja? Beberapa pertanyaan tersebut sepertinya telah menjadi problem sehari-hari dalam kehidupan masyarakat, terumama mereka yang punya ekonomi pas-pasan.

Dalam konteks ini, manajemen keuangan merupakan hal sangat penting yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam hubungan, terutama dalam pernikahan. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan kebutuhan fisik. Oleh karenanya, manajemen keuangan menjadi sangat penting. Lebih dari sekadar fisik, kelangsungan emosi keluarga juga sangat dipengaruhi oleh stabilitas keuangan keluarga.

Uang seperti sebilah pisau, bisa memperkaya pernikahan atau menghancurkannya. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpercayaan, mendahulukan diri dari pada keluarga, ketidakjujuruan, atau bahkan perceraian. Masalah keuangan keluarga sering kali terjadi karena kurang pahamnya individu-individu di dalam keluarga tersebut mengenai pengetahuan keuangan dan kebiasaan keuangan yang buruk.

KEBIASAAN KEUANGAN PERSONAL

Walau banyak problem keuangan disebabkan oleh pengambilan keputusan yang kurang baik, akan tetapi sebenarnya kebanyakan dari masalah keuangan disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan seperti:

  • Belanja berlebihan atau Impluse buying
  • Terjerat dengan kehidupan materialistis
  • Sangan dipengaruhi oleh status material
  • Menggunakan uang untuk "mengontrol" orang lain
Masalah uang sangat erat kaitannya dengan emosi. Mungkin Anda pernah membeli hadian untuk orang lain dengan berutang, dengan harapan mengurangi rasa bersalah karena ketidakpedulian Anda. atau mungkin Anda penah pergi belanja hanya untuk mengurangi rasa kesedihan dan kesendirian?
Kepribadian kita tentunya mempengaruhi kebiasaan keuangan kita. Seseorang yang spontanitas dan tidak khawatir, mungkin akan menolak untuk melakukan perencanaan keuangan, seperti anggaran dan tabungan. Di lain pihak, seseroang yang sangat mengontrol keuangannya dan memiliki otoritas yang tinggi, akan menolak untuk membeli sesuatu kecuali barang tersebut memang sangat dibutuhkan. Sekali lagi dibutuhkan, bukan hanya diinginkan. Orang seperti ini mungkin akan sulit untuk berbagai kontrol keuangan dengan pasangannya.

Kebiasaan keuangan Anda juga dipengaruhi oleh prilaku Anda berkaitan dengan keuangan, di mana sebagian dipengaruhi oleh masa kecil Anda. Uang dapat dijadikan simbul kontrol, keamanan, kesalahan, ketakutan, dan masih banyak lagi.

Anda tidak suka membicarakan perihal keuangan dengan pasangan Anda karena selama Anda dibesarkan, orang tua Anda sering kali bertengkar karena masalah keuangan? Mungkin Anda perlu membeli mobil baru agar merasa lebih dari tetangga Anda?

KEBIASAAN VS HUBUNGAN

Selain dari kebiasaan individu, hubungan antara pasangan dalam pernikahan sangat mempengaruhi keuangan Anda. Beberapa hal yang mempengaruhi keuangan keluarga adalah: komunikasi, keterkaitan emosi, saling menghormati, percaya, dan bila Anda memiliki masalah dengan hal-hal ini, sangat mungkin Anda akan terkena masalah keuangan dalam keluarga. Beberapa masalah berkaitan dengan hubungan individu dalam keluarga yang bisa berakibat terhadap problema keuanga adalah:
  • Kurangnya komunikasi antara Anda dan pasangan Anda.
  • Terlalu mengontrol dan memanipulasi yang lain 
  • Keras kepala dan sangat egois 
  • Kurang rasa hormat pada pasangan 
  • Kepercayaan yang disalahgunakan
KOMUNIKASI

Komunikasi yang efektif antar individu di dalam keluarga menjadi sangat penting untuk dapat mengelola keuangan secara bijak. Tahukah Anda apa yang diinginkan oleh pasangan Anda berkaitan dengan tujuan keuangan? Apakah Anda mendiskusikan bila ingin membeli sesuatu barang yang mahal harganya? Apakah Anda membicarakan bagaimana menggunakan uang ekstra seperi bonus tahunan dengan pasangan Anda?

Komunikasi menjadi sangat dibutuhkan dan sangat kritikal untuk terlepas dari masalah keuangan. Berkomunikasi dalam sebuah keluarga harus terus dibangun agar Anda dan pasangan Anda saling mengenal satu dengan yang lain. Ada beberapa hal yang bisa kami sarankan berkaitan dengan masalah komunikasi

  1. Mulailah dengan menceritakan kebiasaan Anda dalam berprilaku berkaitan dengan uang, karena setiap individu memiliki prilaku yang berbeda karena dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berbeda. Dan teruskan dengan prilaku dan kebiasaan pasangan Anda.
  2. Setelah itu, jangan pernah beranggapan bahwa apa yang Anda lakukan adalah yang terbaik dan paling benar. Dengarkan apa yang dikatakan oleh pasangan Anda dan pertimbangkan secara masak. Mungkin saja pandangan Anda berdua bertolak belakang, hormati pandangan masing-masing, walaupun Anda sebenarnya tidak setuju dengan prilaku atau kebiasaan tersebut. 
  3. Pembagian kerja sangatlah dibutuhkan dalam hal mengatur keuangan. Contoh singkatnya, siapa yang membayar semua kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Misalkan, Anda sebagai istri yang harus membayarnya, suami dalam hal ini harus mentransfer dana yang cukup setiap bulannya untuk memenuhi semua kebutuhan keuangan keluarga. Bila Anda memutuskan untuk mendelegasikan satu orang untuk membayar semua tagihan bulanan keluarga, hal penting yang harus diperhatikan adalah kejujuran. Anda berdua haruslah terbuka satu dengan yang lain berkenaan dengan permasalahan uang. Jangan sampai bila Anda menggunakan rekening bersama dan salah satu dari Anda mengambil dana dalam jumlah besar dan tidak mengatakan kepada pasangan Anda. Begitu pasangan Anda membutuhkan untuk hal yang sangat penting ternyata dan yang tersedia tidak mencukupi.
  4. Jangan pernah menyalahkan pasangan Anda. misalkan pasangan Anda terlilit utang, dari pada Anda marah, lebih baik Anda fokus untuk menyelesaikan hal tersebut bersama dengan pasangan Anda. Mengambil tindakan secara bersama akan mengingatkan Anda bahwa Anda dalam keluarga ini adalah satu.
KONTROL

Berkaitan dengan masalah kontrol, dapat dilihat dari dua sisi. Kontrol dalam hal keuangan yang baik seperti program menabung. Misalkan, pengeluaran yang tidak diikuti dengan program perencanaan yang baik, malah dapat mengakibatkan kerusakan kondisi keuangan. Pengeluaran kecil yang sering kali dilupakan lama-lama bisa sangat besar dan membebani pendapatan keluarga. Jadi perhatikan secara bijak kemana saja pengeluaran yang Anda dan keluarga lakukan setiap bulannya. Ini adalah berkaitan dengan mengontrol keuangan Anda.

Dan sisi lain, adalah salah satu dari pasangan terlalu mengontrol pasangan yang lain. Dalam keluarga yang kurang komunikasi, seringkali satu orang lebih dominan dibanding pasangannya. Hal ini bisa sangat berbahaya. Bilamana terjadi, misalkan rumah bocor, pasangannya berharap bahwa dialah yang harus menyiapkan dana untuk perbaikan, karena ialah bosnya. Atau tidak adanya kebebasan berpendapat dalam keluarga berkaitan dengan keputusan keuangan. Hal ini harus disikapi dengan bijak oleh Anda dan pasangan Anda.

Ide-ide Mengelola Keuangan secara Efektif

Mencari pemahaman berkaitan dengan kebiasaan, nilai yang mempengaruhi cara pandang Anda berkaitan dengan uang.
  1. Perhatikan bahwa setiap individu memiliki nilai-nilai, standar, dan tujuan yang mempengaruhi cara pandang mereka tentang uang dan bagaimana mereka menggunakannya.
  2. Pahami bahwa setiap aturan keuangan yang dibangun dalam keluarga harus mendapatkan masukan dari individu di dalamnya, pasangan suami-istri.
  3. Komunikasikan secara terbuka dan jujur kepada pasangan Anda mengenai kebiasaan keuangan keluarga. coba diskusikan aturan main keuangan yang akan Anda bangun bersama
  4. Tingkatkan pengetahuan Anda berkaitan dengan keuangan melalui buku-buku, seminar, dan lain-lain.
  5. Pertimbangkan semua motivasi Anda dalam proses pengambilan keputusan, agar keputusan tersebut memang sesuai dengan kondisi Anda
  6. Buat keluarga merasa nyaman dalam membicarakan persoalan keuangan. Jangan saling tuding, tapi saling mengisi satu dengan yang lain.
Berusahalah untuk mengubah kebiasaan buruk Anda berkaitan dengan keuangan, apalagi bila Anda sudah berkeluarga.
  1. Bangun kebiasaan mencatat pengeluaran yang Anda lakukan setiap bulannya. Anggaran adalah jantung perencanaan keuangan keluarga
  2. Tentukan dan tetapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing individu dalam kaitannya dengan keuangan
  3. Hidup sesuai dengan pendapatan
  4. Pisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Cobalah mempertahankan pengeluaran walau Anda mendapat kenaikan pendapatan.
Pengeluaran merupakan hal terpenting dalam keuangan keluarga. Pengeluaran sangat mempengaruhi perjalanan keuangan Anda di masa datang.
  1. Hindari belanja hanya karena bujukan iklan. Tunda beberapa waktu dulu bila Anda ingin membeli sesuatu barang yang mahal harga.
  2. Berbagi pendapat untuk segala sesuatu barang yang mahal harganya.
  3. Kendalikan masalah utang Anda. Bunga kredit dan cicilan bulanan bisa sangat membebani arus kas bulanan keluarga. Jangan gunakan kredit untuk sesuatu yang tidak dibutuhkan.
Untuk mempersiapkan perjalanan keuangan di masa datang, sebaiknya setiap keluarga menyiapkan dana darurat yang bertujuan untuk kebutuhan darurat. Besarnya antara 3-6 bulan biaya bulanan. Tinjau ulang semua proteksi yang sudah dimiliki, seperti asuransi jiwa, kesehatan atau asuransi kendaraan/ rumah.

Semoga sukses. Nantikan Tips dan Trik yang lainnya.

8 Langkah Mengatur Keuangan Keluarga

Uang bukanlah segalanya, tapi dapat membuat Anda kelimpungan jika Anda tidak mengelola uang Anda dengan baik. Uang bukan segalanya, tetapi miskin akan uang bisa menjadi awal dari sebuah kejahatan.
Banyak orang tidak begitu pusing dengan menajemen keuangan dan percaya bahwa pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi akan menyelesaikan semua masalah keuangan mereka. Kenyatannya tidak demikian. Lalu bagaimana sebaiknya?Jawablah dengan jujur pertanyaan ini;
  1. Apakah saat ini anda tidak mempunyai hutang?
  2. Apakah Anda memiliki tabungan diatas Rp. 50.000.000,-?
  3. Apakah tabungan cukup untuk 10 tahun hidup tanpa bekerja?
  4. Apakah anda sudah mempunyai Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga?
Jika semua pertanyaan diatas jabannya adalah ya, silahkan hentikan membaca artikel ini. Ketika Anda mengelola uang Anda dengan baik maka tagihan dibayar tepat waktu, utang lunas, dan jangka panjang tujuan keuangan terpenuhi. Sebelum Anda mempertimbangkan mencari pekerjaan dengan gaji lebih tinggi, mengontrol keuangan Anda adalah pekerjaan pertama yang wajib Anda selesaikan.
Delapan Langkah Membuat Anggaran Keuangan
Untuk lebih baik dalam mengelola keuangan Anda harus membuat anggaran pendapatan dan belanja keluarga. Perhatikan baik-baik apa yang Anda lakukan, apa yang Anda habiskan, dan apa yang Anda simpan.
  1. Identifikasi prinsip hidup Anda. Apa yang penting bagi Anda? Sebagai contoh, adalah mana yang lebih penting antara gaji yang tinggi dengan kerja lembur versus menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga Anda? Buat daftar tersebut dalam poin-poin sehingga mudah anda pelajari.
  2. Tetapkan tujuan keuangan. Tujuan Anda harus mencerminkan nilai-nilai pribadi Anda. Sebagai contoh, jika keamanan finansial adalah prinsip pribadi nomor satu, maka ini akan membuat Anda untuk menyelamatkan tiga bulan biaya hidup daripada membeli sebuah televisi yang besar. Jika memiliki rumah Anda sendiri adalah sebuah nilai, menabung untuk uang muka rumah lebih penting daripada mimpi membeli lemari pakaian.
  3. Menuliskan sumber-sumber pendapatan. Bagi kebanyakan orang, ini adalah bulanan atau gaji bulanan. Identifikasi jumlah bulanan. Mungkin ada tambahan lain? Tulis semuanya.
  4. Tulis biaya yang anda keluarka. Apakah itu makanan, gas, permen, sewa, atau pembayaran mobil, setiap satu sen yang Anda belanjakan adalah biaya yang harus ditulis.
  5. Tinjau kembali hutang Anda. Kumpulkan tagihan semua hutang Anda, hitung berapa total setiap bulannya. Ambil kalkulator, ambil napas dalam-dalam, dan hitung hutang Anda dengan seksama.
  6. Buat rencana. Lihat pengeluaran Anda dan coba untuk menentukan cara untuk menghemat uang. Jika Anda memiliki hutang, atur rencana untuk membayar hutang Anda. Buat rencana anggaran yang terperinci berapa banyak uang yang akan Anda habiskan setiap bulan. Jangan lupa untuk menyisihkan uang sebanyak mungkin untuk tabungan.
  7. Melacak pengeluaran. Sekarang saatnya untuk hidup di dalam rencana anggaran Anda. Menyimpan notebook, menyimpan kuitansi, atau menggunakan komputer genggam. Catat jumlah setiap kali Anda melakukan pembayaran, menulis cek, atau membeli sesuatu.
  8. Evaluasi rencana Anda. Apakah Anda menghabiskan lebih banyak daripada yang Anda telah anggarkan? Jika demikian, bagaimana sikapmu terhadap pengeluaran itu? Jika demikian mengevaluasi kembali rencana Anda.
Semoga bermanfaat!!!

Dengan keyword dibawah inilah Anda menemukan saya:

Inspirasi Bisnis Modal Kecil: Memulai Bisnis, Modal Uang Bukan Segalanya

Mayoritas orang berpikir bahwa modal (uang) yang besar adalah mutlak untuk kesuksesan berbisnis. Benarkah demikian? Seorang teman dulu pernah membuka usaha pakaian muslimah. Ia bermitra dengan sahabatnya yang dia anggap memiliki perencanaan dan ide-ide segar dalam berbisnis. Menurut perhitungan analisa modal yang dilakukan sahabatnya tersebut, untuk membuka usaha ini dibutuhkan dana untuk modal awal sebesar 25 juta rupiah. Dana itu dialokasikan untuk menyewa tempat -sebuah toko kecil- di lingkungan kampus, membeli peralatan, manekin dan belanja modal.
Ketika ia mengemukakan ide dan perencanaan bisnisnya kepada ayahnya, langsung saja disetujui; dan mengucurlah dana sebagai modal memulai bisnisnya. Sekian bulan berlalu, bukan keuntungan yang didapat, namun modal makin menipis, hutang bertambah, hingga akhirnya toko itu terpaksa ditutup karena tidak bisa membiayai  biaya operasionalnya. Sedih, bukan sekedar kerugian materi yang didapat, namun kawan saya itu merasa “tidak punya muka” lagi dihadapan orang tuanya. Iapun bertekad untuk mengembalikan kepercayaan orang tuanya dan terus berpikir untuk membangun usaha yang menghasilkan. Akhirnya, ida memperoleh ide untuk memulai lagi usaha baju, kali ini baju rajutan yang ia pilih. Ia belajar dari tetangganya bagaimana membuat baju rajutan dan menggunakan mesin rajut dengan baik.
Modal awalnya hanya 1 juta rupiah yang ia dapatkan dari menyisihkan uang kiriman bulanan dari orangtuanya. Dalam waktu beberapa bulan, belajar dari pengalamannya terdahulu, ia bekerja keras dengan modal yang sangat minimum. Keuletan dan mental pantang menyerahnya akhirnya dapat menghasilkan. Kini ia mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp 8-15 juta per minggu. Sungguh hasil yang luar biasa dengan modal seadanya. Kini, iapun dengan mudah membayar kembali “kepercayaan” dari orang tuanya dahulu.
Kisah ini sebenarnya sudah cukup bagi kita bahwa ternyata modal besar bukanlah jaminan untuk sukses. Sebaliknya, biar dengan modal kecil sekalipun, asal dilakukan dengan semangat pantang menyerah, ulet, maka modalpun akan berkembang dengan cepat.
Ada beberapa tips untuk mengatasi kegamangan dan kebimbangan untuk memulai usaha dengan modal yang pas-pasan:
  1. Ubah mindset anda, yang beranggapan bahwa suatu usaha hanya bisa dimulai jika mempunyai sejumlah uang sebagai modalnya. Seorang dengan jiwa entrepreneur yang kuat tidak akan mengurungkan niatnya untuk membuka usaha hanya karena tidak memiliki modal (uang). Sebaliknya, seorang entrepreneur sejati akan memanfaatkan segala potensinya untuk bisa menghimpun modal yang diperlukan agar memiliki usaha yang ideal; misalnya dengan memanfaatkan jaringan relasi dan reputasi yang baik yang dia miliki untuk memperoleh pinjaman lunak dari koleganya.
  2. Hilangkan anggapan bahwa memulai usaha itu harus langsung ideal dari segi modal, infrastruktur dan manajemen. Hilangkan pula anggapan bahwa buka usaha itu harus langsung mapan dan besar. Perhatikanlah; kebanyakan entrepreneur besar dan sukses memulai usaha mereka dari NOL dengan modal seperlunya saja. Bahkan banyak diantara mereka yang sukses dengan bisnis tanpa modal (uang) sepeserpun diawalnya.
  3. Tekan dan kecilkan lagi perhitungan modal awal anda. Misalnya, dengan kerjasama modal dengan pemilik tempat.
  4. Kreatiflah mencari sumber-sumber permodalan yang bisa dimanfaatkan, jika memang hitungan pengeluaran modal anda sudah tidak bisa ditekan lagi. Sumber-sumber permodalan itu bisa saja dari sanak saudara, mertua, teman; atau dari lembaga keuangan seperti koperasi, BMT, pegadaian dan sebagainya.
  5. TUNDALAH KESENANGAN ANDA sementara waktu. Tundalah belanja konsumtif, tundalah kenikmatan tidur awal, tundalah enaknya bangun siang. Tundalah kongkow-kongkow bersama teman. Tundalah kesenangan anda sementara waktu dengan membangun etos kerja entrepreneur sejati.

Dari semua itu, yang paling penting adalah ACTION. Lakukan sekarang juga, saat ini juga. Besar atau kecil, lakukan sekarang. Makin menunda action, makin takutlah kita….
Lalu adakah contohnya hal yang dapat dilakukan sekarang dengan modal kecil?
  • Memasarkan produk atau jasa milik orang lain.
  • Bisnis makanan dan minuman seperti roti, kue, jus, bakso, soto dan lain sebagainya.
  • Bisnis kerajinan kreatif seperti souvenir, pernik-pernik kebutuhan ibu dan anak.
  • Bisnis jasa seperti potong rambut, jahit, konsultan pengurusan surat, jasa website, jasa SEO, jasa IT lain.

Oke….. Selamat ber-AKSI SEKARANG JUGA!!
Karena Inspirasi Bisnis Modal Kecil: Memulai Bisnis, Modal Uang Bukan Segalanya
Salam Entrepreneur……